PHINTAS Daily Report & Shares Review 12th October 2022
View PDF
12 Oct 2022

GLOBAL MARKET REVIEW

Mayoritas indeks Wall Street melanjutkan pelemahannya di Selasa (11/10). Pelemahan ini dipicu oleh antisipasi pelaku pasar terhadap data inflasi AS di September 2022. Inflasi total diperkirakan turun ke 8.1% yoy di September 2022 dari 8.3% yoy di Agustus 2022. Akan tetapi, inflasi inti diperkirakan naik ke 6.5% yoy di September 2022 dari 6.3% yoy di Agustus 2022. Jika realisasi sesuai dengan perkiraan tersebut, maka akan menjadi tekanan tambahan bagi the Fed untuk tetap agresif atau bahkan mungkin lebih agresif dalam menaikan sukubunga acuan, terutama di November 2022. Sebagai informas, tidak ada FOMC di Oktober 2022.

Mayoritas indeks-indeks di Eropa juga belum mampu keluar dari negative trend di Selasa (11/10). Terdapat dua concern utama bagi pelaku pasar di Eropa. Pertama adalah kekhawatiran dampak ke ekonomi dari ekspektasi kenaikan sukubunga acuan oleh bank-bank sentral besar, terutama ECB dan the Fed. Kedua adalah perkembangan terkini dari perang Rusia-Ukraina. Terbaru, terjadi sejumlah ledakan di Kiev, ibu kota Ukraina pada Senin (10/10).

Sentimen negatif juga datang dari regional, setelah Pemerintah Tiongkok kembali melakukan pengetatan pembatasan aktivitas masyarakat di sejumlah wilayah menyusul adanya peningkatan jumlah kasus baru.


DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 7000] [Pivot : 6950] [Support : 6900]

Pelemahan IHSG di Selasa (11/10) membentuk death cross di MACD dan antara MA20 dengan MA50. Secara teknikal, hal-hal tersebut mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan pada IHSG. Oleh sebab itu, waspadai critical support level di 6900 pada perdagangan Rabu (12/10).

Pelemahan tersebut masih berkaitan dengan kekhawatiran terhadap agresivitas kenaikan sukubunga acuan the Fed untuk beberapa waktu kedepan. Salah satu dampak langsung yang terjadi di Indonesia adalah pelemahan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah kembali melemah 0.29% ke Rp15,355 per USD di Selasa (11/10) sore. Kondisi ini diperkirakan meningkatkan tekanan bagi Bank Indonesia untuk kembali menaikan sukubunga acuan dalam RDG BI di 19-20 Oktober 2022.

Dari regional, pengetatan pembatasan aktivitas masyarakat di beberapa wilayah di Tiongkok turut membayangi outlook kinerja ekspor indonesia yang selama ini menjadi salah satu mover utama pertumbuhan PDB Indonesia.

Top picks di Rabu (12/10), meliputi BBRI, BRPT, ASII, SMGR, AKRA, KIOS dan MAPI


MARKET NEWS

INDX PT Tanah Laut Tbk

PT Tanah Laut Tbk (INDX) membukukan penurunan pendapatan menjadi Rp3.60 miliar (-1.91% yoy) pada 9M22. Sementara itu, laba bruto tercatat sebesar Rp1.49 miliar sama dengan laba bruto pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp497.48 juta di 9M22 dari rugi Rp186.74 juta di 9M21.

COAL PT Black Diamond Resources Tbk

Edward Manurung selaku Direktur PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) telah membeli saham COAL sebanyak 80,000 lembar saham di harga Rp490 per saham senilai Rp39.2 juta pada 20 September 2022. Tujuan pembelian tersebut adalah untuk investasi dengan kepemilikan langsung saham. Pasca pembelian, maka kepemilikan saham Edward Manurung di COAL menjadi 80,000 lembar saham.

SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk

Ferry Suhardjo mengundurkan diri sebagai Direktur dan Corporate Secretary PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) pada 7 Oktober 2022. Selanjutnya, SMDM akan menggelar RUPSLB untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dan informasi mengenai pengganti Corporate Secretary akan dikonfirmasi selanjutnya sesuai anggaran dasar Perseroan dan POJK.

BYAN PT Bayan Resources Tbk

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1 (satu) saham lama akan menjadi 10 saham baru. Tujuan stock split ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham BYAN di BEI dengan harga saham yang lebih terjangkau bagi investor dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham perusahaan.

META PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) dan PT Margautama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)secara resmi menandatangani Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ pada Senin (10/10). Penandatanganan SPA PT JJC dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama PT MUN Danni Hasan